Kata 'Allah' dalam Berbagai Ekspresi Bahasa Arab

Kata الله (Allah, al-ilah, Tuhan) dalam percakapan sehari-hari bagi masyarakat, terutama muslim, pasti sudah sangat familiar. Ada banyak sekali ekspresi yang menggunakan istilah Allah. Dari semua yang kita kenal kata Allah biasanya merujuk pada frase-frase keagamaan, namun dalam perkembangannya kata Allah juga telah terbentuk ke dalam ekspresi dialektika baru yang cenderung bergeser dari makna dasarnya.

Kata Allah secara umum berarti Tuhan. Masyarakat Timur Tengah yang menganut agama-agama samawi (Islam, Kristen, dan Yahudi) juga mengenal istilah Tuhan sebagai Allah. Umat Islam mengartikan kata Allah (الله) sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Penganut Kristen yang percaya ketuhanan trinitas meyakini Tuhan sebagai Bapak (الله الأب), Putra (الله الابن), dan Roh Kudus (الله الروح القدس). Sementara bagi umat Yahudi menyebut Allah dalam bahasa ibrani, Elohim (אֱלהִים).

Berdasarkan sejarah pembentukannya dalam bahasa Arab, kata Allah berasal dari kata Ilah (اله) yang berarti Tuhan dan 'huruf' al (ال) yang merupakan partikel definit (معرفة). Kata Allah juga dapat ditarik ke dalam bahasa Aramaik, yang merupakan kerabat dari bahasa Arab dan Ibrani, yaitu El yang melebur dengan partikel definit al sehingga membentuk kata Allah.

Insya Allah (ان شاء الله): jika Allah menghendaki.
Ekspresi ini terdiri dari tiga kata yaitu ان (jika), شاء (kehendak, menghendaki), dan الله yang berarti Allah. Karena terdiri dari tiga kata, maka hendaknya insya Allah diucapkan dengan memberi sedikit jeda di setiap kata-katanya. Kesalahan makna dapat terjadi jika kata in dan sya'a dilafalkan tanpa jeda, seperti kata انشاء (generasi) atau إنساء (bangunan).

Masya Allah (ما شاء الله): apa yang Allah kehendaki.
Ekspresi ini juga terdiri dari tiga kata yaitu ما (apa), شاء (kehendak, menghendaki), dan الله yang berarti Allah. Digunakan untuk menunjukkan rasa terkejut dan kekaguman pada sesuatu yang terjadi. Secara religius, ekspresi ini dapat dimaknai sebagai bentuk kesadaran akan kehendak Allah baik dalam situasi baik maupun tidak, contoh ekspresi ini mirip seperti penggunaan kata "Wah" atau "Oh!" dalam bahasa Indonesia.

Allahu A'lam (الله أعلم): Allah Maha Tahu.
Kalimat ini terbentuk dari kata Allah dan a'lam (bentuk superlatif dari kata عَلِمَ = mengetahui). Ekspresi ini menunjukkan kepasrahan, ketidakyakinan atau ketidaktahuan akan suatu hal, apakah bisa dilakukan/terjadi atau tidak.

Allahu Akbar (الله أكبر): Allah Maha Besar.
Sama seperti Allahu A'lam, kalimat Allahu Akbar juga memiliki predikat dari kata superlatif akbar (أكبر) dari kata besar. Ekspresi ini pada umumnya biasa digunakan untuk menyatakan rasa kegembiraan dan kemenangan.

Yalla (يا الله): Ya Allah.
Frase ini paling banyak dipakai dan penggunaannya pun hampir mirip seperti beberapa ekspresi yang telah dijelaskan di atas. يا di sini adalah 'huruf' annida atau kata penyeru: wahai. Secara literatur kata "yalla" memiliki makna: "wahai Tuhan", "Oh, tuhan".

Dalam dialek bahasa Arab, ekspresi ini banyak bergeser menjadi ekspresi lain seperti:
"Ayo"
"Cepatlah"
"Bergegaslah"

Contoh penggunaannya dalam bahasa percakapan sehari-hari seperti:
"يا الله عابود" -- "Ayo, Abud"
"يا الله الروح" -- "Lekaslah, (wahai ruh)", atau
"يا الله سلام عليكم" -- kurang lebih artinya: "Oke, salam 'alaikum" (biasanya untuk salam perpisahan di telepon)


Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian dari bentuk ekspresi dengan penggunaan kata Allah di dalamnya. Masih banyak sekali ekspresi-ekspresi lain yang belum dan tidak mungkin saya jelaskan di sini. Perlu diketahui bahwa di masyarakat Timur Tengah sendiri ekspresi-ekspresi tersebut juga sering digunakan oleh masyarakat non-muslim, mungkin tak jauh berbeda juga dengan sebagian masyarakat non-muslim di sini.

Perbedaan penggunaan ekspresi sudah sewajarnya terjadi, karena bahasa dan masyarakat sama-sama bersifat fleksibel dan keduanya bisa saling mempengaruhi (Wardhaugh, 1986: 10-11). Jadi dapat disimpulkan pula bahwa kata Allah telah mengakar kuat dan tumbuh dinamis baik dalam kehidupan religi maupun bahasa masyarakat.

Mohon pendapat dan koreksinya. Semoga bermanfaat.

Inspired by: Arabo con Maha - Yalla Yalla



Komentar

  1. wah pembahasan yang menarik.
    tapi sedikit koreksi, penulisan yang benar adalah insha Allah.

    BalasHapus
  2. Terima kasih :)
    Saya mungkin kurang update, apa ejaan 'ش' di Indonesia masih 'sy' atau seperti apa. Kalau di Timur Tengah huruf itu dalam latin memang ditulis 'sh'.

    BalasHapus

Posting Komentar