Tanggal 21 April 2017. Hari itu saya ditugaskan untuk ikut liputan ke Sumatera Barat bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Di hari yang lambat itu, saya berangkat sebagai satu-satunya wartawan dengan lima perwakilan Kemenpar dari Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta.
Ketika nyaris sampai di ujung garbarata dari Gate 13, pemandangan tak biasa terlihat ketika saya dan penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta - Padang itu. Hampir sepuluh petugas ground handling perempuan berjajar seperti pagar ayu menyambut penumpang pesawat.
Hmmm, mungkin karena Hari Kartini. Benar saja, ketika salah seorang penumpang di depan saya bertanya, mereka bilang ada layanan spesial hari ini. Ketika masuk, pramugari senior yang menyambut di pintu masuk pun mengucapkan selamat Hari Kartini.
Tapi, dia mempersilakan penumpang untuk menengok sejenak ke ruang kemudi pesawat. "Hari ini spesial penerbangan ini dilayani oleh kru yang kesemuanya peremuan," kata pramugari senior tersebut.
Saya pun langsung kepo dan mencoba izin masuk ke dalam ruang kemudi pesawat. Jackpot! Ternyata benar, baik pilot maupun pendamping pilot pesawat yang akan terbang menuju Bandara Internasional Minangkabau siang itu adalah perempuan. Mereka adalah Captain Ida Fiqriah dan Co-pilot Sari Ardisa.
"Untuk pertama kalinya terbang dengan co-pilot perempuan hari ini. Sebelumnya saya selalu terbang dengan laki-laki," kata Captain Ida Fitria, ketika saya yang kepo beranikan diri untuk bertanya sementara mereka sibuk mengutak-atik tombol-tombol rumit di ruang kerjanya.
Kesempatan spesial tersebut kembali ditegaskan oleh pramugari sebelum pesawat mengambil posisi untuk lepas landas.
Penerbangan tersebut adalah perdana "Penerbangan Kartini" dilakukan, yang mana memberdayakan semua karyawan perempuan di hari emansipasi wanita yang diperjuankan pahlawan RA Kartini yang jatuh setiap 21 April.
Semua penumpang yang memenuhi pesawat Boeing 737-800 tersebut pun bertepuk tangan ketika pengumuman diucapkan. Dan saya pun merasa beruntung berada di sana. Sebelum pesawat lepas landas pun saya segera memposting foto saya dengan pilot dan co-pilot perempuan cantik tadi.
Satelah saya cek di website garuda-indonesia.com, penerbangan spesial tersebut ternyata hanya dapat ditemui di rute Jakarta-Padang, penerbangan pukul 14.00 WIB dan rute Padang-Jakarta pukul 16.40 WIB.
Wah, makin bangga saya. Ternyata cuma di penerbangan ini saja layanan spesial ini dilangsungkan. Pantas saja di dalam pesawat ada beberapa orang berbatik yang sesekali niat mengambil foto pramugari, ternyata ada wartawan yang diundang khusus untuk ikut perjalanan pulang pergi.
Di dalam pesawat sendiri, pelayanan tidak sedikit berbeda dari biasanya. Tapi, setelah waktu makan selesai, pramugari membagikan kotak berisi cokelat berbentuk hati sebagai bentuk cinta Kartini. So sweet banget.<3 p="">
3>
Selepas mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, pilot dan co-pilot pun disambut khusus oleh petugas bandara yang kesemuanya perempuan. Naluri wartawan saya pun keluar waktu itu dan saya sempat ikut mengabadikan momen tersebut.
Ketika nyaris sampai di ujung garbarata dari Gate 13, pemandangan tak biasa terlihat ketika saya dan penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta - Padang itu. Hampir sepuluh petugas ground handling perempuan berjajar seperti pagar ayu menyambut penumpang pesawat.
Tapi, dia mempersilakan penumpang untuk menengok sejenak ke ruang kemudi pesawat. "Hari ini spesial penerbangan ini dilayani oleh kru yang kesemuanya peremuan," kata pramugari senior tersebut.
Saya pun langsung kepo dan mencoba izin masuk ke dalam ruang kemudi pesawat. Jackpot! Ternyata benar, baik pilot maupun pendamping pilot pesawat yang akan terbang menuju Bandara Internasional Minangkabau siang itu adalah perempuan. Mereka adalah Captain Ida Fiqriah dan Co-pilot Sari Ardisa.
Kesempatan spesial tersebut kembali ditegaskan oleh pramugari sebelum pesawat mengambil posisi untuk lepas landas.
Penerbangan tersebut adalah perdana "Penerbangan Kartini" dilakukan, yang mana memberdayakan semua karyawan perempuan di hari emansipasi wanita yang diperjuankan pahlawan RA Kartini yang jatuh setiap 21 April.
Semua penumpang yang memenuhi pesawat Boeing 737-800 tersebut pun bertepuk tangan ketika pengumuman diucapkan. Dan saya pun merasa beruntung berada di sana. Sebelum pesawat lepas landas pun saya segera memposting foto saya dengan pilot dan co-pilot perempuan cantik tadi.
Wah, makin bangga saya. Ternyata cuma di penerbangan ini saja layanan spesial ini dilangsungkan. Pantas saja di dalam pesawat ada beberapa orang berbatik yang sesekali niat mengambil foto pramugari, ternyata ada wartawan yang diundang khusus untuk ikut perjalanan pulang pergi.
Di dalam pesawat sendiri, pelayanan tidak sedikit berbeda dari biasanya. Tapi, setelah waktu makan selesai, pramugari membagikan kotak berisi cokelat berbentuk hati sebagai bentuk cinta Kartini. So sweet banget.<3 p="">
3>
Selepas mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, pilot dan co-pilot pun disambut khusus oleh petugas bandara yang kesemuanya perempuan. Naluri wartawan saya pun keluar waktu itu dan saya sempat ikut mengabadikan momen tersebut.
Komentar
Posting Komentar