Pertama Kali ke Bengkulu, Ini Objek Wisata yang Bisa Didatangi

Mungkin akan tiba saatnya kita ke Bengkulu, by any chance. Seperti pengalaman saya pertama kali ke Bengkulu, pertengahan tahun 2017 ini. Sebuah peluang memberi saya pengalaman untuk mengikuti kegiatan Famtrip Bengkulu dalam rangka Festival Bumi Rafflesia.

Bengkulu, udah pada tau di mana kan? Bengkulu adalah provinsi di pesisir barat Pulau Sumatera yang diapit oleh Jambi dan Palembang di sisi timur, kemudian dijepit oleh Sumatera Barat dan Lampung di utara dan selatan.

Dibanding empat provinsi itu, Bengkulu mungkin termasuk yang kurang ramai terdengar (versi telinga saya). Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa ibukotanya pun belum macet seperti di ibukota provinsi tetangganya. Belum macet artinya belum ramai didatangi.

Lalu kalau kalian tiba-tiba harus atau memutuskan untuk ke Bengkulu, apa yang diharapkan di sana? Jalanan tanpa macet? Pasti. Bunga Rafflesia arnoldii dan Bunga Bangkai? Yap, itu termasuk hal langka yang bisa dilihat juga.

Saya bantu yang paling mudah deh, kalau di ibukotanya sendiri, kalian bisa ke objek-objek wisata seperti berikut:

Peninggalan Sejarah Presiden Pertama RI

Rumah Pengasingan Bung Karno Bengkulu
Tampak depan Rumah Pengasingan Bung Karno
Presiden pertama kita bukan lain adalah Ir Soekarno. Kota Bengkulu menjadi saksi atas sebagian perjalanan hidup tokoh penting nasional tersebut karena kehidupan politik dan percintaan beliau pernah berlabuh di sana.

Ada Rumah Pengasingan Bung Karno yang beralamat di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Bengkulu dipilih sebagai tempat pengasingan karena dulu daerah ini pernah diwabahi penyakit Malaria, dengan harapan Bung Karno akan semakin melemah.

Tapi kenyataannya tidak. Bung Karno tetap bisa produktif membaca ratusan buku dalam berbagai disiplin ilmu dan bahasa, membentuk kelompok teater, sampai membuat desain arsitektur yang diwujudkan dalam bangunan yang di antaranya seperti ikon kota Masjid Jami' Bengkulu.

Hal lain tentang Bung Karno selama masa pengasingannya di Bengkulu yang paling greget adalah terjalinnya cinta dengan Fatmawati. Walau saat diasingkan Bung Karno membawa istrinya, Inggit Garnasih, ketertarikan Bung Karno pada Fatmawati tidak bisa dibendung.

Gadis asal Bengkulu tersebut, yang juga teman sebaya anak angkatnya terdahulu, akhirnya dinikahinya beberapa tahun setelah bebas dan kembali ke Jakarta. 

Rumah masa kecil Fatmawati Soekarno

Foto Surat Cinta Soekarno untuk Fatmawati
Potret surat cinta dari Bung Karno untuk Fatmawati
Pertemuan Bung Karno dengan Fatmawati begitu mudah karena Bengkulu adalah kota kelahiran ibu negara pertama Indonesia ini. Rumah Ibu Fatmawati Soekarno sendiri hanya berjarak sekira 600 meter dari Rumah Pengasingan Bung Karno, dan kini berlokasi di jalan yang diambil dari namanya, Jalan Fatmawati No.10. 

Selain diambil sebagai nama jalan, nama "Sang Merpati dari Bengkulu" ini juga diabadikan sebagai nama pintu masuk utama Bengkulu melalui jalur udara, yaitu Bandar Udara Fatmawati Soekarno.

Jejak Peninggalan Penjajah Inggris

Patung Thomas Stamford Raffles
Sir Thomas Stamford Raffles
Kota Bengkulu memiliki segudang peninggalan penjajah Inggris. Dari benteng pertahanan sampai monumen penghormatan tokoh penting Inggris yang gugur, menyebar sampai ke sudut-sudut kota.

Salah satu peninggalan yang paling kuat dan hingga kini menjadi salah satu daya tarik wisata Bengkulu adalah Benteng Marlborough. Benteng yang tercatat sebagai benteng terbesar yang dibangun Inggris di Asia Tenggara ini dulunya salah satu pintu pertahanan melawan Belanda dan Kesultanan Aceh di awal abad 18.

Sebuah prasasti kematian
Lalu siapa yang tak kenal Thomas Stamford Raffles, negarawan Inggris yang sering disebut dalam buku sejarah. Pria kelahiran 1781 ini pernah menjadi Letnan Gubernur British Java dan di Bengkulu beliau pernah menjadi gubernur jenderal pada 1817-1822. Eksistensinya di Bengkulu bahkan membuat namanya sebagai pemimpin ekspedisi dipatenkan sebagai nama latin puspa langka Rafflesia.

Selama kepemimpinannya di Bengkulu, Raffles tinggal di rumah dinas yang kini masih difungsikan sebagai kediaman resmi Gubernur Bengkulu. Lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani, dekat dengan Benteng Marlborough, yang juga memamerkan sejarah mengenai Raffles dan pasukan Inggris di Bengkulu.

Peninggalan penjajah Inggris lainnya yang masih tersisa di Bengkulu ini adalah Tugu Thomas Parr, seorang utusan untuk membantu membenahi ekonomi pendatang Inggris di Bengkulu. Mati secara mengenaskan di rumahnya, pihak Inggris pun membangun monumen penghormatan terakhir yang kini dikenal sebagai Kuburan Bule.

Masih di sekitar Fort Marlborough, monumen penghormatan lainnya juga dibuat Inggris untuk Robert Hamilton, seorang kapten angkatan laut Inggris. Makamnya sendiri ada di pemakaman kuno yang disebut Makam Inggris.  Komplek pemakaman itu dikatakan sudah ada sejak tahun 1775 dan sampai saat ini terdapat sekira 53 batu nisan.

Pesisir pantai yang hangat atau dataran tinggi yang sejuk

Plang Pantai Panjang Bengkulu
Pantai Panjang

Potensi alam di Bumi Rafflesia juga beragam, dari pantai sampai pegunungan. Di Kota Bengkulu sendiri, ada Pantai Panjang yang garis pantainya mencapai 8 km. Pantai ini beralas pasir putih, berombak besar, dan berpagar pepohonan cemara dan pinus. Kebayang kan gimana uniknya?

Mengingat pantai berpapasan langsung dengan Samudera Hindia, tidak semua pantai bisa digunakan untuk mandi atau renang ceria. Kalau ingin mengarungi sedikit lautan Bengkulu, mungkin bisa sekalian naik kapal untuk mampir ke Pulau Tikus (40 menit dari Kota Bengkulu) dan Pulau Enggano yang jauh berada di selatan.

Bergerak ke arah timur dari Kota Bengkulu, sawah dan danau akan banyak ditemukan. Tidak sampai setengah jam dari bandara Bengkulu ada Danau Dendam Tak Sudah yang melegenda dan pernah digunakan untuk irigasi pada zaman Belanda.

Melalui Bengkulu Tengah dan masuk ke Kapahiang, jalanan berkelok di pinggir perbukitan akan menyambut kalian. Hutan-hutan termasuk, hutan lindung juga akan menyapa kalian. Jika beruntung, Bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai yang tengah mekar bisa dilihat di sekitar kilometer 40-50 Jalan Liku Sembilan.

Semakin ke atas, perkebunan kopi, lada, dan teh akan banyak menyegarkan mata kalian. Datanglah ke Kabupaten Rejang Lebong, yang menawarkan banyak objek wisata alam. Ada Danau Mas Harun Bastari dan Kebun Bunga Curup yang kini sedang hits. Air Terjun Tri Muara Karang sampai Gunung Kaba juga akan memuaskan hasrat berpetualang di alam bebas kalian. 




Toko Oleh-oleh


Kain Besurek Bengkulu
Jajaran Kain Besurek
Nggak sah kalau udah ke Bengkulu tapi nggak tau atau bawa oleh-oleh khasnya. Dari barang kerajinan sampai kuliner khas bisa jadi buah tangan dan kenang-kenangan istimewa. Kopi adalah salah satu komiditi khas yang telah dijual dalam produk dan merek bervariasi. 

Yang mungkin bisa diterima banyak orang adalah berbagai makanan kecil atau kue. Salah satu yang Bengkulu banget adalah Kue Bay Tat, kue tart sejenis pie dengan selai nanas di atasnya 'terlalu manis' kalau hanya untuk dipajang di toko, tanpa dibeli.

Bagi yang suka barang-barang bernilai seni atau cinderamata, Bengkulu punya Kulit Lantung yang punya nilai sejarah kelam. Kulit dari kayu ini awalnya ditemukan sebagai bahan alternatif pakaian, saat masa penjajahan, tapi kini masih diproduksi sebagai bahan pembuatan pakaian dan barang kerajinan. Kulit ini bisa ditemukan di toko-toko suvenir.

Untuk pecinta batik nusantara atau yang senang mencari kain khas daerah, Bengkulu punya Kain Besurek. Ini adalah kain dengan motif utama aksara Arab, yang diwariskan masa kerajaan Islam Melayu terdahulu. Kini, Kain Besurek yang aksara Arabnya tak bermakna sering digunakan untuk pakaian sehari-hari. Kain ini banyak dijual juga di toko suvenir atau oleh-oleh.



Komentar