Serunya Bertemu Hiu Paus di Gorontalo

Berenang bersama hiu paus atau whaleshark belakangan ini jadi bucket list kaum milenial yang gemar menjelajah bawah laut Indonesia. Di antara lokasi yang baru-baru ini tenar dengan wisata hiu paus adalah Gorontalo.

Ya, Gorontalo di utara Sulawesi belum lama diburu para petualang karena kehadiran hiu paus--apalagi setelah ada iklan satu minuman energi yang memperlihatkan dutanya menyelam bebas bersama ikan seperti paus bertotol tersebut.

Objek wisata bahari baru tersebut adalah Whaleshark Conservation Area di Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Pertama kali resmi dibuka pada April 2016, tempat ini selalu ramai didatangi, walaupun hiu paus yang dikenal suka bermigrasi ini muncul pada periode-periode tertentu saja.

A post shared by Erika Kurnia (@erikaparamisora) on


Saya nggak pernah mimpi untuk bertemu hiu paus. Selain karena lokasinya jauh di utara, kalau mau ketemu mungkin harus jago free dive seperti Shanty Pardedes atau seenggaknya bisa snorkeling... (Saya aja baru pertama kali snorkeling di Kepulauan Seribu Mei 2017 lalu). Ya, kan?

Tapi bulan Mei ini juga saya beruntung dapat undangan acara di utara Sulawesi. Berhubung Gorontalo jadi titik pemberhentian, saya pun diajak untuk mampir ke objek wisata hiu paus tersebut karena ada kabar hiu paus muncul kembali di daerah Bone Bolango.

And guess what, lagi-lagi saya beruntung! Ya Allah, nikmat mana lagi yang tidak akan aku dustakan... Pertengahan bulan itu, hiu paus yang muncul terbanyak sejak awal tahun, yaitu 7 ekor! Padahal hampir dua bulan sebelumnya tak tercatat satu ekor pun ikan bernama latin Rhinocondon typus ini muncul di daerah tersebut.

Sebelum saya cerita bagaimana bertemu dengan hiu paus, saya kasih gambaran dulu lokasi di sana. Pantai di daerah Botubarani itu bukan seperti pantai pada umumnya. Beberapa puluh meter dari pantai yang umumnya menjadi perkampungan nelayan ada tebing laut yang kedalamannya bisa mencapai 20 meter! Makanya, jangan heran kalau ikan raksasa hiu paus bisa mendekat ke pantai.

Kalau hiu paus sendiri itu seperti apa ya? Dasarnya hiu apa paus? Nah, hiu paus itu masuk kategori ikan, bukan mamalia seperti paus, karena mereka punya insang. Sementara nama paus diambil dari ukurannya yang super besar, bentuk mulut yang tidak bertaring, dan cara makannya yang menyaring plankton dari air laut. Totol-totol cerah pada bagian kulitnya yang gelap juga jadi ciri khas hiu paus ini.

Saat saya sampai di objek wisata hiu paus Gorontalo ini, masyarakat setempat akan menawarkan fasilitas berbayar untuk melihat hiu paus dengan dua cara. Pertama adalah dengan naik perahu nelayan, kedua dengan menyelam--snorkeling atau diving (bisa gratis kalau bawa alat sendiri). Untuk naik perahu nelayan, satu orang cuma perlu membayar Rp15.000. Untuk sewa alat snorkeling di sana cukup mengeluarkan biaya Rp25.000.

Nelayan akan membawa perahu sampai 50 meter dari pinggir pantai. Untuk memancing hiu paus, mereka biasanya akan menawarkan pengunjung untuk membeli umpan kulit udang (satu bungkus Rp10.000). Soal ini, agaknya kontroversial, soalnya dalam aturan yang terpampang jelas di lokasi, pemberian umpan (makanan) dilarang. Tapi keberadaan makanan sendiri adalah alasan hiu paus muncul. Benar nggaknya silakan teliti lagi ya.

Kebetulan waktu itu saya naik perahu untuk lihat hiu paus. Satu perahu hanya bisa diisi tiga orang dengan satu orang pemandu yang mengayuh perahu tidak jauh dari pinggir pantai atau ujung tebing laut di mana hiu paus bisa muncul.

Untuk memanggil hiu paus, pemandu akan mengetuk-ngetukan dayung ke badan perahu. Kemudian umpan limbah udang akan ditebar supaya hiu paus mau membuka mulutnya dan lebih lama mendekat.

Gimana rasanya ketika hiu paus muncul ke permukaan? Ameeejiiing! Kalau kata anak-anak alay seperti saya hhe. Bayangkan gimana kepala hiu paus yang besar dan bertutul-tutul menghampiri perahu... Saya sendiri sempat 'parno' kalau-kalau badan hiu paus bisa menggoyang atau (amit-amit) membalik perahu kecil yang saya naiki.

Yang keren lagi, liat bagaimana mulut hiu paus itu menganga ke permukaan untuk menyedot air laut--mirip mesin cuci yang lagi beroperasi.


Tak puas melihat dan memfoto ikan dari atas, saya pun mengeluarkan action camera dengan casing waterproof-nya. Saat hiu paus mendekat ke perahu, saya langsung nyalakan video recorder dan 'cemplungin' kamera ke dalam air. Voila! Hasilnya pun nggak mengecewakan. Saya berhasil merekam gerakan dan bentuk hiu paus tanpa perlu berenang bersama mereka.

A post shared by Erika Kurnia (@erikaparamisora) on


Walaupun cuma bertemu hiu paus kurang dari setengah jam, tapi pengalaman itu serruuu bener dan berniai sekaliii--apalagi tau kalau hiu paus nggak muncul setiap waktu. Masyarakat lokal di sana pun sudah cukup sadar wisata dan alam. Tapi, kita yang pengunjung juga harus banyak cari tau lagi soal hiu paus, supaya nggak ada peraturan yang dilanggar.

Selain di Gorontalo, di mana lagi bisa lihat hiu paus? Saat ini, tercatat ada beberapa lokasi yang menjadi daya tarik wisata bahari dengan bintang utama hiu paus, yaitu Teluk Cendrawasih, Papua; Talisayan, Kalimantan Timur; dan Probolinggo, Jawa Timur.

Komentar

  1. Wa.., seharusnya Ikut nyemplung mba.., Snorkling tipis-tipis.
    Sensasinya bakal lebih emejing...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wadaw... Jam terbang snorkeling saya yang masih tipis.. Biarkan action camera saya yang nyemplung xD

      Hapus

Posting Komentar